|
ATAU
|
|
Beton
|
Baja
|
Pada awal peradaban manusia, bahan bangunan
berasal dari material alam asli tanpa melalui proses pengolahan yang berarti.
Dimana bahan alam seperti kayu, dedaunan, tanah, dan batu digunakan langsung
sebagai bahan utama pembuatan bangunan.
Seiring dengan kemajuan teknologi dalam
pengolahan material, saat ini diseluruh belahan dunia sangat banyak dijumpai
gedung-gedung tinggi pencakar langit, sangat tinggi bagaikan akan melawan hukum
alam gravitasi bahkan masing-masing negara berlomba-lomba membangun gedung yang
paling tinggi untuk membuktikan kemajuan, kecerdasan prestise dan kekayaannya.
Kenapa semua itu memungkinkan? Jawabannya karena
adanya kemajuan teknologi bahan. Semua tidak terlepas dari teknologi bahan yang
semakin maju sehingga dimungkinkan dilakukannya rekayasa dan manipulasi
material yang berasal langsung dari alam untuk mendapatkan manfaat yang lebih
optimal.
Material hasil rekayasa manusia yang paling populer sebagai bahan bangunan (untuk saat ini) adalah baja dan beton. Kedua material ini meropakan komponen utama dari bangunan-bangunan di dunia apalagi untuk bangunan tinggi.
Diantara kedua material tersebut mana yang lebih
baik untuk bahan bagunan?, sebuah pertanyaan yang tidak bisa diberikan jawaban
secara mutlak, kedua jenis material tersebut memiliki keunggulan baik dilihat
sifat-sifat atau karakternya, sisi ekonomi sampai pada pertimbangan aspek
lingkungannya.
KEAMANAN
Beton :
Material beton merupakan material yang aman jika dikaitkan dengan
bahaya benturan/ impak, api dan angin. Hal ini berkaian dengan karakternya yang
berat dan kaku, tanpa diperlukan suatu perlakukan khusus, beton bahkan
mempunyai ketahanan terhadap temperatur yang sangat tinggitanpa kehilangan
kemampuan integritas strukturnya (Alfred G. Gerosa, president, of Concrete
Alliance Inc., New York
City.).
Selain itu, bangunan beton bertulang memiliki ketahanan yang cukup
tinggi terhadap bahaya angin, sebuah gedung yang dibangun dengan beton
bertulang yang dicor ditempat (cast in place) mampu menahan angin dengan kecepatan
200 mil /jam.
Dengan design yang baik, beton juga dapat memenuhi kriteria yang
diharapkan untuk keperluan ketahanan terhadap beban gempa misalnya untuk
memenuhi faktor kekakuan dan daktilitas. Maka dapat dikatakan bahwa berkaitan
dengan bahaya gempa, faktor design lebih menentukan daripada faktor
materialnya, disinilah peran seorang structural engineer dalam merekayasa
perilaku struktur terhadap beban
Baja :
Laporan Standard Nasional dan Teknologi Amerika menyalahkan faktor
kurangnya integritas struktur material baja pada runtuhnya gedung WTC, dimana
para ahli mengakui bahwa pada suhu yang tinggi, bahan baja menjadi lembek dan
meleleh sehingga kemampuan daya dukugnya menjadi berkurang sangat signifikan.
Sebenarnya dengan perlakuan khusus misalnya perlindungan baja dengan memberikan
material tahan api, kemampuan baja menahan panas bisa ditingkatkan.
Opini mengenai bahan baja ini tidak boleh didasarkan hanya pada
peristiwa runtuhnya gedung WTC, banyak penelitian yang membuktikan bahwa
material baja tesebut bisa memberikan ketahanan yang cukup tinggi terhadap
bahaya api dan ledakan. Kondisi-kondisi yang lebih tahan dan kaku bisa saja
dibuat dengan bahan baja misalnya struktur rangka penahan yang sangat kuat
tetapi karena pertimbangan ekonomi, dipilihlah kondisi yang paling optimal
sesuai dengan kebutuhannya. Seorang perencana dalam hal ini structural engineer
akan mempertimbangkan berbagai variabel untuk dipilih sesuai dengan kondisi
struktur yang akan dibuat.
Keunggulan baja berkaitan dengan beban gempa, angin dan beban2
dinamis lainnya didapat dari sifat materialnya yang sangat daktail (tidak
getas), dimana baja mampu berdeformasi (melengkung) dengan besar tanpa langsung
runtuh, sehingga mampu menyerap energi dinamis dengan sangat baik.
HARGA
Beton :
Menurut Ed Alsamsam, (PCA’s manager of buildings and special
structures) Secara umum, harga material beton di dunia adalah relatif stabil,
dimana fluktuasi harga material penyusun beton tidak terlalu besar, bahkan
fluktuasi harga baja tulangan untuk beton pun tidak terlalu berpengaruh pada
harga beton bertulang secara signifikan. Terutama untuk skala proyek yang besar
dan dalam jangka waktu panjang, prediksi rugi laba suatu kontrak proyek lebih
mudah diprediksi.
Perusahaan asuransi juga lebih diuntungkan mengingat faktor keamanan
dan integritas struktur beton lebih terjamin, dilaporkan juga bahwa sebuah
kontraktor /developer struktur bangunan beton betulang bisa berhemat biaya
asuransi sebesar 25% pertahun.
Baja :
Berita-berita didunia banyak menyoroti peningkatan harga baja, di
Amerika dari November 2003 baja mengalami peningkatan mencapai 50%. Tetapi
secara nasional dilaporkan bahwa peningkatan harga baja tidak bisa dituding
sebagai faktor utama peningkatan biaya konstruksi karena secara umum proporsi
baja yang digunakan dalam konstruksi adalah kurang dari 20 %.
Perdebatan mengenai “cost effectively” antara
material baja dan beton tetap saja berlangsung, mereka memiliki argumentasi
masing-masing.
WAKTU
PELAKSANAAN
Beton :
Khusus untuk beton yang dicor ditempat (cast in place), waktu
pelaksanaan konstruksi relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan peracah dan
acuan beton/bekisting, pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton
memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang cukup tercapai untuk
dapat dilakukan pembongkaran perancah/steger. Beberapa bahan aditif bisa
ditambahkan untuk mempercepat proses pengeringan beton.
Tetapi dewasa ini, permasalahan ini ditanggulagi dengan adanya
metode beton precast, dimana pengecoran beton bisa dilakukan ditempat lain
secara simultan dengan persiapan pada lokasi akhirnya sehingga waktu dari
keseluruhan proses konstruksi bisa dikurangi, pada saatnya beton yang sudah
dicetak tersebut ditransportasikan ke lokasi akhirnya.
Baja :
Dilihat dari waktu pelaksanaan, pihak “pembela” bahan baja mengklaim
bahwa struktur baja adalah “ pilihan masa depan”, dengan system pabrikasi off
site mereka mengklaim bahwa waktu dan mutu bisa dijamin lebih terkendali. Waktu
konstruksi on site bisa dikurangi sehingga biaya bisa konstruksi bisa ditekan.
Pendetailan elemen2 struktur baja dapat direncanakan dengan lebih presisi,
apalagi dengan kemajuan sarana pendukungnya seperti software dan mesin-mesin
pabrikasi.
FLEKSIBILITAS
DESIGN
Beton :
Mengingat sifat beton yang mudah dibentuk, berbagai tampilan sesuai
selera dan seni dapat dipenuhi. Berbagai bentuk struktur bangunan beton bisa
mengakomodasi keinginan para arsitek, sehingga banyak dijumpai sruktur gedung
atau bangunan lain dengan nilai estetis yang sangat tinggi.
Dengan design yang baik, kebutuhan pemanfaatan space yang terbatas
juga dapat diakomodasi dengan penggunaan struktur beton, contohnya perencanan
oleh struktural engineer yang inovatif, bisa mengurangi dan mengoptimalkan dimensi
elemen struktur seperti balok, kolom maupun pelat. Struktur dengan
bentang-bentang panjang masih bisa dibuat dengan material beton tanpa harus
mengambil banyak ruang untuk elemen struktur tersebu.
Contoh-contoh penggunaan material beton pada struktur jembatan
panjang, terowongan, gedung tinggi dengan flat slab, bahkan sampai perkerasan
jalan (perkerasan kaku) bisa dibuat dengan material beton yang sangat fleksibel
dibentuk.
Baja :
Material baja memiliki nilai rasio perbandingan kekuatan terhadap
berat yang paling tinggi diantara material konstruksi saat ini, sehingga
memungkinkan dibuat struktur yang sangat ramping dan ringan. Banyak struktur
dengan panjang bentang, atau tinggi yang ekstrim bisa dibuat dengan bahan baja.
Dilihat dari fleksibilitas bentuk struktur yang dihasilkan, material
baja memang relatif lebih sulit untuk dibentuk, namun bagi kalangan arsitek
tampilan material baja dengan keunggulan kekuatan dan finishingnya yang beragam
bisa dijadikan suatu karya seni yang fenomenal, menara-menara pencakar langit
ataupun jembatan baja dengan rangka atau kabel merupakan suatu karya yang
menakjubkan.
Penelitian dan teknologi kedua jenis material ini
berjalan terus tanpa henti, bahkan bisa dikatakan bahwa perkembangan mengenai
ilmu dan teknologi kedua jenis bahan ini baru saja dimulai, berbagai inovasi
dan variasi berkembang terus dan barangkali tidak akan pernah berhenti. ambil
contoh pada teknologi beton dengan inovasi beton mutu tinggi, beton kedap air,
beton ringan, dan lain-lain. Demikian juga halnya dengan baja, berbagai
teknologi semakin maju dan bervariasi misalnya penggunaan baja struktur mutu
tinggi, kabel kabel prategang, sampai baja ringan yang mulai sangat populer
menggantikan material lain seperti kayu bahkan beton.
Jadi pertanyaan “mana yang lebih baik” diantara
keduanya tentu tidak relevan untuk diajukan. Masing-masing memiliki kekurangan
dan keunggulan, bahkan sering kali keduanya digunakan secara
bersamaan/dikombinasikan untuk saling melengkapi, menutupi kekurangan yang lain
untuk memperoleh keunggulannya saja sehingga didapat struktur yang optimal dari
berbagai aspek pertimbangan.
Keputusan pemilihan bahannya diserahkan kembali
pada para pengguna, arsitek, structural engineer, pemerintah dan semua yang
terlibat didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar